Ada bermacam macam cara untuk menghasilkan uang dari internet, salah satunya dengan forex trading (perdagangan mata uang asing). Mungkin Anda pernah ditawari untuk bergabung dengan perusahaan pialang (Valas) dimana Anda diminta untuk invest dana puluhan juta atau bahkan sampai ratuan juta rupiah. Tetapi disini Anda tidak harus menyiapkan dana sebesar itu, bahkan tanpa modal pun Anda sudah bisa bertransaksi.

Forex (Foreign Exchange) merupakan pasar keuangan terbesar di dunia, dan tidak seperti pasar lainnya, pasar Forex buka 24 jam perhari. Diperhitungkan pasar ini telah mengeruk pendapatan sebesar $2.0 Trilyun setiap hari. Sungguh pndapatan yang sangat fantastis. Pendapatan yang dahsyat ini merupakan gabungan jumlah keseluruhan pasar ekuitas seluruh dunia pada setiap harinya

Pasar Forex ditransaksikan terutama melalui antar bank, pialang-pialang, para pedagang valas, insitusi keuangan dan individual. Tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini, transaksi bisa dilakukan melalui telepon, dan lebih meningkat lagi dengan jaringan internet. Sehingga saat ini nasabah kecil bisa meraih kuntungan dari transaksi pasar Forex ini, dimana sebelumnya diperlukan sejumlah besar dana yang menghalangi nasabah kecil masuk kepasar dan permainan monopoli dari perusahaan besar yang banyak bermain curang.

Jika Anda tertarik untuk berbisnis forex kami sarankan Anda menggunakan pialang Marketiva. Anda akan diberikan bonus 5 US $ (real money) sebagai modal awal yang bisa Anda kembangkan dan nantinya bisa Anda ambil. Dan Anda juga akan diberikan 20.000 US $ (virtual money) ,virtual money ini bisa anda gunakan untuk sarana awal untuk praktek belajar latihan trading forex.

Untuk mendapatkan bonus 5 US $ silahkan buka account disini

Kontak email : t4keprofit@gmail.com

http://www.paidtoclick.com

Minggu, 15 Februari 2009

Stigma Buruk Masyarakat, Forex = Judi

Terdapat Pendapat di masyarakat bahwa lebih baik berinvestasi di sektor riil daripada sektor non riil. Karena sektor riil merupakan bidang-bidang yang 'JELAS' terlihat oleh masyarakat, seperti bidang penjualan produk dan jasa.

Jika memiliki dana yang berkelebihan, maka cenderung berinvestasi dalam bidang properti, pembelian Franchise. Kalaupun hendak berinvestasi di sektor non riil, saham dan reksa dana lebih dipilih dari pada forex trading. Alasannya, saham dan reksadana nampak ‘lebih riil’ dibanding forex.


Masyarakat dewasa ini lebih condong untuk berinvestasi pada sektor riil daripada sektor non riil. Mereka lebih condong untuk berinvestasi pada bidang-bidang yang jelas terlihat oleh pandangan masyarakat. Contohnya penjualan produk dan jasa. Kalaupun pada sektor non riil, saham dan reksa dana lebih dipilih dari pada forex trading. Alasannya, saham dan reksadana nampak ‘lebih riil’ dibanding forex.

Namun seiring dengan semakin meningkatnya kecerdasan masyarakat investasi Indonesia, saya yakin forex trading akan menjadi salah satu alternatif utama investasi sektor non riil selain saham. Besarnya return yang dapat diberikan dan likuiditas forex trading menjadi salah satu keunggulan sektor investasi ini. Ditambah, pemerintah mulai berperan aktif sebagai regulator dalam produk perdagangan berjangka (seperti forex. komoditi dan index).

Ketakutan yang mendasar adalah mengenai prinsip “High Risk High Return” dari forex trading dan kurangnya edukasi pada investor baru yang menyebabkan sulitnya investor pemula untuk memprediksi pergerakan harga yang berakhir pada kerugian dalam berinvestasi. Sisi high return forex trading menyebabkan siapa saja dapat memperoleh keuntungan besar hanya dalam tempo yang sangat singkat. Namun seperti pedang bermata dua, apabila kita dapat memperoleh keuntungan yang cukup besar maka resiko kerugian pun sama besarnya dan berbanding lurus dengan penguasaan teknik bertrading, informasi dan mental investor.

Permasalahan bagi investor pemula adalah kebanyakan hanya melihat sisi High Return dari forex trading dimana keuntungan bisa mencapai 20% dari modal asal hanya dalam satu hari namun tidak pada sisi High Risk-nya. Ditambah adanya beberapa marketing lokal yang memasarkan forex dengan menonjolkan sisi return-nya melulu tanpa memberikan informasi atau kemampuan bertrading yang cukup. Pada akhirnya kerugian para investor baru membentuk stigma buruk masyarakat bahwa forex trading adalah sama dengan judi.

Bagaimanapun yang mengalami kerugian akan lebih banyak bersuara dibandingkan yang mengalami keuntungan.

Hal mendasar yang membedakan investasi dengan judi adalah meskipun sama-sama memiliki unsur spekulasi, investasi memiliki instrumen analisa dan predictor dalam membaca situasi ke depan. Artinya, investasi bukanlah sekedar sebuah ajang spekulasi, unsur spekulasi harus lebih kecil dari nilai kepastian prediksi. Jika tidak, maka hal tersebut menjadi ajang perjudian dimana ilmu yang digunakan hanya ilmu probabilitas (peluang) saja.

Forex trading yang memiliki berbagai indikator analisa teknikal dan analisa fundamental untuk memprediksi pergerakan kurs valuta asing. Jadi trend menguat dan melemahnya suatu mata uang dapat diprediksikan dengan analisa-analisa yang ada (analisa > spekulasi). Pertimbangan lainnya adalah seandainya itu adalah perjudian maka tentu investasi ini dilarang oleh pemerintah dan pemerintahan di negara lain. Sebaliknya, keberadaannya semakin menguat dan perputaran uang yang terjadi malah yang terbesar dibanding produk bursa lainnya.

Untuk mengatasi ini disiapkan fasilitas manajemen resiko (risk management) dalam sistem untuk me-manage resiko yang besar dalam berinvestasi forex, seperi Stop Loss, Limit dan Trailling Distance yang berguna untuk membatasi kerugian serta mengambil titik profit tanpa harus dijaga oleh sang investor sendiri.

Banyak orang mengatakan bertransaksi forex sama dengan judi. Anggapan ini makin santer dengan adanya beberapa nasabah yang mengalami kerugian pada instrumen investasi yang satu ini.

Sama dengan investasi lainnya, forex trading pun memiliki potensi kerugian. Namun apabila forex treading dikatakan judi tidaklah benar. Pada perjudian, keuntungan dan kerugian bergantung pada spekulasi. Mungkin ada faktor analisanya tapi lebih besar faktor coba-cobanya dibandingkan analisa kepastian yang timbul (spekulasi > analisa).

Hal ini berbeda dengan forex trading yang memiliki berbagai indikator analisa teknikal dan analisa fundamental untuk memprediksi pergerakan kurs valuta asing. Jadi trend menguat dan melemahnya suatu mata uang dapat diprediksikan dengan analisa-analisa yang ada (analisa > spekulasi). Kalau mau jujur, semua investasi memiliki faktor spekulasinya, termasuk forex trading.

Hal yang jadi pertimbangan lainnya, seandainya itu adalah perjudian maka tentulah investasi ini dilarang keberadaannya oleh pemerintah maupun oleh pemerintahan dinegara lainnya. Alih-alih dilarang, keberadaannya semakin menguat dan perputaran uang yang terjadi malah yang terbesar dibanding produk bursa lainnya.

Yang perlu kita ketahui, forex trading adalah investasi yang sifatnya high risk – high return investment. High return, kita dapat memperoleh keuntungan mencapai 20% dari modal asal hanya dalam satu hari!! Namun jangan lupakan high risk-nya. Jika kita dapat memperoleh keuntungan sebesar itu, maka kita pun dapat mengalami kerugian sebesar jumlah yang sama.

Walau pun demikian sebenarnya ada fasilitas manajemen resiko (risk management) yang disiapkan oleh sistem dalam menangani resiko yang besar dalam berinvestasi forex. Jadi, meskipun beresiko, tidak sepenuhnya demikian.

Adanya nasabah yang mengalami kerugian di pasar forex (dan banyak diantaranya dialami oleh pemula) menyebabkan mereka beranggapan forex sama dengan judi. Padahal satu-satunya penyebab kerugian dari dana mereka adalah mereka sendiri! Mereka mungkin tahu tentang forex trading namun tidak menguasainya. Karena kurangnya pemahaman instrumen analisa yang ada, potensi kerugian menjadi lebih besar dan itulah yang terjadi pada mereka.

Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa mereka yang mengetahui akan dikalahkan oleh mereka yang memahami. Mereka yang memahami akan dikalahkan oleh mereka yang menguasai. Mereka yang menguasai akan dikalahkan oleh mereka yang menyukai dan mereka yang menyukai akan dikalahkan oleh mereka yang menghayati. Saya rasa ini pun berlaku pada forex trading.

Forex trading bukan saja sebuah ilmu. Pada banyak negara maju, ini menjadi sebuah profesi baru dan memiliki stkitarnya sendiri sebagai seorang trader profesional. Mengapa? Sebab menganalisa sebuah pergerakan kurs perlu sebuah pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Tidak bisa dalam satu hari dipahami semuanya! Perlu waktu untuk menjadi profesional didunia forex.

Jadi saran saya, jangan pernah memulai berinvestasi sendiri didunia forex apabila kita belum memahami seluk beluknya. Namun demikian, milikilah pemikiran bahwa forex trading tidaklah sulit karena memang demikianlah adanya. Yang diperlukan adalah keinginan untuk terus belajar dan belajar. Saya percaya kita pun dapat menjadi trader profesional nantinya.

Di Indonesia sendiri keberadaan Forex Trading yang merupakan bagian dari Futures Trading (Perdagangan Komoditi Berjangka) diatur secara resmi melalui UU No. 32 Tahun 1997 yang membahas Margin Trading. Memang ada undang-undang mengenai perjudian yang isinya adalah melarang kegiatan perjudian. Sementara forex trading keberadaannya diatur oleh undang-undang, bukan dilarang.


Jadi kembali kepada definisi judi itu sendiri dimana faktor spekulasi menjadi lebih dominan dibandingkan dengan analisanya, maka forex trading dapat menjadi sebuah perjudian (terutama bagi mereka yang baru) apabila Anda menjalankannya dengan cara berikut:

  • Melakukannya pada pialang ilegal.
  • Tidak mengetahui risk management dengan baik.
  • Tidak melakukan analisa terhadap harga pasar baik secara fundamental maupun teknikal.

Ketiga point diatas menjadi masukkan bagi Anda untuk memulai investasi di forex trading. Tanyakan kepada diri kita masing-masing apakah pialang tempat kita berinvestasi adalah pialang resmi? Apakah kita telah mengetahui manajemen resiko apa saja yang dapat dilakukan untuk menghindari kerugian? Dan apakah kita telah mampu menganalisa pergerakan harga dengan tepat (mungkin tidak harus selalu tepat, tetapi setidaknya sebagian besar tepat)?

0 komentar: